apakah harus NKRI

“Kalau emang benar yg abadi cm Tuhan, artinya NKRI pun tak abadi, knp banyak org berpikir seolah2 NKRI abadi?Kyak gak ada alter sistem?”
– Sudjiwo tedjo, 2012 –

Hahaha membaca tweet tersebut mengusik keinginan untuk menulis..
Ya, memang kalau semua orang percaya dan yakin bahwa hanya Tuhan yang abadi mengapa semua memperlakukan seolah-olah bahwa NKRI (negara kesatuan republik Indonesia ) itu abadi..
Hanya karena diperjuangkan dari penjajahan dan didirikan serta dinyatakan merdeka pada tahun 1945.. Semua warga NKRI “sebagian besar lebih tepatnya” memperlakukan menempatkan NKRI seolah2 tidak ada pilihan lain.
NKRI didirikan sebagai bentuk wujud kecintaan terhadap “tanah air”. Jusuf kalla dalam debat calon presiden (02/7) menyatakan : NKRI lahir atas perjuangan dan pengorbanan jutaan jiwa raga pejuang bangsa yang berjuang mempertahankan keutuhan bangsa. Apa yang dimaksud keutuhan bangsa? Banyak definisi.. Banyak presepsi dan banyak arti..
Negara terbentuk karena ada kumpulan masyarakat, yang merasa senasib sepenanggungan dan dekat dalam hal kekerabatan tinggal di suatu wilayah, menyelenggarakan sebuah pemerintahan yang diakui oleh negara – negara lainya. Tujuan didirikanya sebuah negara secara umum adalah agar terciptanya sebuah pengaturan, tata kepemerintahan, agar suatu kumpulan masyarakat sosial dapat menjalankan hidup secara baik tanpa merugikan dalam artian kepentingan satu sama lain tetap terjaga. Secara mudah rakyat mendirikan suatu negara untuk mencapai suatu harapan yaitu kesejahteraan bersama.
Tetapi melihat negara Indonesia sekarang dimana umurnya sudah mencapai hampir 67tahun di tahun ini.. Seberapa jauh “tujuan” pembentukan negara itu terpenuhi?.. Sudahkah dicapai?.. Pertanyaan – pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan melihat realita saat ini. Dimana angka kemiskinan makin tinggi, tingkat pemerataan pendidikan yang timpang dan yang paling menyedihkan adalah kemerosotan moral yang bisa dikatakan drastis..
Tetapi apa yang mau diharapkan? Toh dasar pendiriannya memang bukan “moral”.. Hanya “nasionalisme” yang dianggap sebagai kebaikan bersama.. Baik menurut pandangan siapa?
Sekali lagi.. Ditilik dari sejarah pembentukan kemerdekaan yang cukup tergesa – gesa.. Tanpa sekali lagi mengurangi hormat kepada pahlawan2 yang sdh gugur terlebih dahulu.. Hanya mau bertanya dan menanyakan kembali pada diri.. Masihkah pantas mendengungkan kalimat “nasionalisme” menilik kemana arahnya ditujukan..
Benarkah NKRI satu2nya bentuk terbaik? Atau hanya karena sayang sdh didirikan maka biarkan menderita terlarut – larut? Sampai kapan? *sampai semuanya sadar dan menemukan sistem yang benar untuk “negara” ini..

between right and good

Some one ever told me : “you must do right things not good (nice) things, but better if you can do that’s both”

That’s very interesting.. Why? Because most of people like a person who can do a good (nice) thing not right thing.. Good or nice is related with heart and perception.. Every time you can make peoples heart happy can be classified as a good thing. But right is harder to explain, because sometimes every people has their own standards about what is right and wrong..

As a moslem people, my standard is very clear..just one standard for right or wrong.. Yeah.. Alqur’an and Al hadits.. there is no other standard except that two.. Yap.. It is very simple to talk, but not that simple to understand.. Most of moslem people know and understand about this matter.. But only few of them use Those Two in their life..

Most of them just read it continuously, without understand its meanings.. Some of them try to know its meaning but not practice it in their life.. Alqur’an not just a book.. Alqur’an not made by Allah just for reading material..
Alqur’an was made to open our eyes that our live not ended just because we died.. We have another chapter of live after we died.. Alqur’an save us and give us guidance for living our life “correctly”, guide humanity to the true path..
As The Messenger said:
“My Lord, my people treat his Qur’an as something to be ignored”(Alfurqan : 30)

Who said that Qur’an just give us guidance about ritual? Qur’an is the most important reference. Thus have a complete guidance for our life.. Very holistic.. Addresses to every one not just moslem but everyone.. Allah reveal Qur’an so we can learn from It, and use Thus book as our guidance.. But most of people don’t believe that..
They have so many reasons.. Because of their “logic” they ignored Thus..
For example :
They rejected to use qisash as a punishment because they think that’s very cruel.. They ignored the Word of Allah..
Allah has so many reasons.. And the reason always true.. But we cannot accept because whe think that’s not good for us.. Whether we think that’s right thing to do..

Do something right is about our believe.. It is beyond our logic.. Try to use your heart and brain.. Not your feelings..
Because feeling sometime misleading your self.. Thinking that your action is not good an prefer do something wrong better than something bad.. Make u trapped in a poor state and make u further to get HIS pleasures..

So think to twice whenever you must choose to do something nice or something right..

🙂

keyakinan itu masalah hati dan Allah

Beristighfar berkali – kali menengok kembali catatan yang telah saya tuliskan dalam kehidupan saya sebelumnya..

Betapa kelam dan bodoh, karena tenggelam pada kesalahan yang sama. Tidak menyadari untuk apa sy “bergabung” dalam barisan yang “benar”. Begitulah saat keyakinan digantungkan pada “presepsi” banyak yang bermain di dalamnya. Saya tau dengan jelas dasarnya islam seharusnya dijalankan secara “kaffah” menyeluruh, holistik atau apapunlah diksi yang tepat.
Berislam artinya siap “menjual diri” jiwa raga hanya untuk Allah SWT. Ya “dan hanya kepadaNya lah kami kembali” sekali lagi ditegaskan dlm Alqur’an.
Saya juga tahu ayat yang menyatakan “janganlah engkau tercerai berai” berarti berislam harus berbaris, bersama2 dlm suatu sistem islam. Sistem memiliki pengaturan yaitu pengatur, aturan dan yang diatur. Sangat jelas aturanya apa “AlQur’an Alhadist” pengaturnya : pemerintah islam dan yang diatur : masyarakat islam.
Paham? Sangat paham.. Jelas? Saya sangat jelas.. Tapi yakin? Ga saya ga yakin *dulu..
2 tahun saya sia – siakan untuk membuang wktu dlm mencari keyakinan sy, tanpa gerak dsb.. Sudah di dlm sistem? Sudaah.. Tp ya td masuk bukan krn keyakinan.. Krn figuritas, karena tendensi, keinginan dan kebutuhan lainya. Masuk karena kepentingan saya *budak kepentingan..
Akhirnya tersadar, baru meyakini , setelah melakukan kesalahan.. Islam itu diyakini dg hati, diucapkan dg lisan dan diamalkan dg perbuatan. Yakin atau keyakinan “antara diri sendiri dengan Allah.. Saat kamu meyakini karena Allah tidak butuh alasan apapun untuk meyakinkan kembali, dan keyakinan atau yang biasa disebut HIDAYAH tadi datang hanya kepada orang2 yang serius mencarinya”#kata teman saya (Sanusi, 2012). Peduli setan org lain seperti apa, dasarnya jelas, landasan benar, dan kamu yakin silahkan dilakukan. Yakin itu hubungan antara Allah dan kamu bukan org lain.
Hal tersebut yg membuat sy tertampar, karena dlm 2 tahun kemarin keyakinan sy memang setengah2.. Blm serius blm yakin dsb dsb.. Waktu sy habis hanya untuk memikirkan keyakinan..
*sepenggal kisah saya

Seperti kata : “ragu? Kembali” karena maju dengan keraguan hanya akan menimbulkan lebih banyak keburukan nantinya.. Mintalah hidayah pada Allah. Ada hal2 yang dimana tidak bisa dicapai oleh nalar manusia.. Berusahalah, mencari tidak pada diri tapi lebih pada kedekatan hati.. Berdoalah, khusyuklah meminta maka Allah akan memberi.. *itu janjiNYA..
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran� (QS. Al-Baqarah (2): 186)”

Ya tinggal dipertimbangkan di kepala anda sekalian.. Hidup itu pilihan, apalagi menyangkut masalah keyakinan. Mau memilih jalan hidup seperti apa, mau meyakini dg cara bagaimana sekali lagi keyakinan itu perkara hati dan Allah 🙂