ketika “lelah” melanda

Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa.” QS: Albaqoroh : 287

Allah tidak akan membebani hambaNYA diluar kemampuanNYA..

Kata – kata ampuh sebagai penyemangat dikala semangat yang dikobarkan sedikit demi sedikit pudar..

Sedikit bercerita : beberapa bulan belakangan saya dan keluarga tersandung suatu permasalahan cukup rumit, yang menuntut perhatian ekstra, kesabaran ekstra dan fokus yang mendalam.. Sehingga sempat merasa lelah menghadapi semua cobaan yang diberikan.. Sempat berputus asa dan berfikir pendek ingin mengorbankan apa yang diperjuangkan menukarnya dengan sebuah jalan penyelesaian pintas.. Tapi saya diingatkan.. Selalu diingatkan agar tetap berada di jalanNYA, selalu diingatkan untuk berserah kepadaNYA..

Pertolongan Allah itu dekat.. Bagaimana kamu sebagai hambaNYA meminta kepadanya.. Pertolongan Allah itu dekat, bagaimana kamu sebagai hambaNYA dapat mensyukurinya sebagai nikmat..

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

(QS. Al Baqarah [2]: 186)

Lelah : sebuah konsekuensi logis dari sifat yang menempel pada diri manusia saat mencapai ambang batas kemampuannya.. Baik jiwa maupun raga akan mengalami kelelahan tadi.. Wajar sangat wajar sekali saat melakukan sebuah pekerjaan berat menguras tenaga dan pikiran kita mengalami kelelahan.. Sampai bahkan suatu batas dimana kita merasa kita ga sanggup lagi, kita pengen berhenti, dll..

Pernahkah bertanya : apa jadinya apabila Allah yang punya pikiran seperti itu?
Meninggalkan kita sedetik saja.. Maka tamatlah riwayat kita..
Maka dari itu.. Muarakanlah semua hanya kepada Allah.. Tujuan, penyebab dan semua yang mendorong kita melangkah.. Maka Allah akan mengangkat beban kita di luar batas kemampuan kita.. Logika itu hanya untuk orang – orang yang berpegang kepadanya.. Batas kemampuan seseorang yang diukur secara logis ya hanya segitu saja.. Tapi batas kemampuan hamba Allah yang memuarakan semua kepadaNYA hanya kepadaNYA akan menembus batas logis tadi.. Karena hanya Allah lah tempat kembali..

Dikala lelah mendera.. Berdoalah meminta supaya dikuatkan.. Teruslah berjuang dijalanNYA… Dikala masalah menimpa bertubi – tubi dan diri seakan tidak mampu lagi percayalah.. “Allah tahu yang terbaik dan ujian diberikan tidak lain untuk kebaikan kita baik dunia maupun akhirat” percayalah pada Allah.. Kala lelah melanda sandarkan diri hanya kepadaNYA.. Pertolongan Allah itu dekat.. Hanya kita yg terkadang belum mampu memaknainya..

Wajib bagi kita untuk terus berupaya dan berserah diri hanya kepada Allah.. Karena sekali lagi janji Allah kepada hambaNYA.. Allah tidak akan membebani suatu hal diluar batas kemampuan hambaNYA…

Keep fighting…..

IA. putri
just do our best and Allah will take the rest..

Negara mayoritas Islam dan Negara Islam itu jauh sekali bung bedanya..

“Sampaikanlah Islam dengan bahasa kaummu”

Kata – kata yang cukup sederhana yang mungkin bisa diinterpretasikan ke dalam berbagai hal…

Saya memulai tulisan kali ini sehabis banyak membaca, mendengar dan berbicara dengan teman2 terkait hakikat bagaimana ber islam dan lain lainya..
Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama islam.. Atau bisa disebut muslim..
tapi bentuk negara, hukum yang digunakan, dasar falsafah, undang2 tidak didasarkan pada aturan islam maka dari itu kita lebih mengenal negara kesatuan republik indonesia..
Ada yang bersuara bahwa : UUD itu pancasila juga merupakan bahasa Alqur’an yg dimanusiawikan.. Atau mungkin dirasionalisasi agar bisa diterima orang banyak..
Tapi apakah isinya sesuai skrg? *itu pertama
Apakah pembuatnya bisa dijamin? *kedua
Dan sistem yg digunakan benar? *ketiga

Demokrasi bukan sbuah bentuk keidealan dlm bernegara menurut saya pribadi..
Krn suara orang yang “berfikir” dan suara orang yang “apatis, ga mikir, ga bs mikir, oportunis” disamakan
Entah knapa sy sangat tdk setuju sekali..
Ya.. Smw pnya kedudukan yg sama di mata Allah..
Tapi semua diciptakan dengan “kemampuan” “peruntukan” bakat” masing2 agar dapat menempati “niche / relung” hidup yg pas untuk berperan dlm posisi msg2.
Dan smw diposisikan dlm posisinya masing2 jika yg diginakan adlh sistem yang Allah turunkan ya.. Sistem islam..

Generalisir krn penduduk mayoritas islam dn menyamakan kedudukan sbgai negara islam menurut sy pandangan salah kaprah.. Akui saja bahwa penduduk mayoritas islam dg pandangan politis demokratis.

Dan menurut sy sblm pola pikir rakyatnya diubah menjadi satu frame terkait mental, spiritual, ahlaq dan moral maka sistem ini hanya akan memenangkan mereka yg bs mengerti dn memanfaatkan dg baik.. Untuk menegakkan negara Islami dg berdamai pada sistem yg slh menyebabkan adanya zona abu2 yg seharusnya tidak muncul daat ketegasan ada..

Jatuhnya kebanyakan kelompok / golongan pengusung “islam” dalam berpolitik dengan gaya “non islam” menelan ludah sendiri..

Itulah perbedaan signifikan antara negara islam atau bukan
Ya.. Sistem yg digunakan, tujuan akhir, tools mencapai ke sana..

Ingin menegakkan islam di indonesia? Revolusi jln satu2nya.. Jd kalau belum siap berevolusi y jgn kebanyakan mengeluh dengan sistem yang ada. Memilih sistem yg salah hrus menerima konsekuensinya, logis sekali..

Semiga suatu saat terdapat kesamaan frame terkait ini sehingga dapat menegakkan islam secara benar.. De facto de jure

(ˇʃƪˇ)

IA. putri
just do our best and Allah will take the rest..

why love make some one stupid?

Love in islam is comprehensive , all-encompassing, and sublime.
It’s not restricted as love between man and woman or couple only..
that’s why love in islam is victorious..

But many people miss understanding about love form.. Some of them thinking that love just about loving their lover. Love towards “fellow” or couple sometimes make dependence between them.. That dependence make they do something irrational.. Not logic.. And do something stupid.. They influenced by what is relentlessly propagated by the media.. Movies, tv serial, etc about “relationship” and love meaning..
How they give us a picture that love is only about giving something to the person that you love, you can’t live without them , whole world revolves around this person etc.. Love is more valuable than that I think..

Love is one of greatest blessings that Allah give to us. Loving our family, loving other people, loving nature, etc.. But the most important is loving Allah in the first place.. Please only Allah.. “A moslem” love Allah greatly, at every moment.. Cause love is came from Allah we must thank Allah first..

Because all of people miss understanding about love.. They love Allah creature more than they love Allah.. That’s make they usually do something stupid.. Controlled by their emotion.. Can’t control their desire.. They let their desire win.. And got nothing.. Not using their logic.. Not even thinking.. That’s why when we let our desire win.. Or u can call it blind love.. Sometime we do something stupid.. Because we controlled by our emotion..

IA. putri
just do our best and Allah will take the rest..

“Membaca” itu penting

“BACALAH”
Surat yang pertama kali turun dalam Alqur’an..

menegaskan sekali lagi bahwa membaca itu penting..
Membaca dalam hal ini tidak sesempit membaca secara kontekstual atau harfiah membaca tulisan saja..
Ya, tidak dapat dipungkiri membaca membuka, memperluas dan memperkaya wawasan sehingga kita bisa menggali lebih dalam potensi kita dan memanfaatkanya secara maksimal dalam ibadah kita..
Tetapi membaca di sini lebih dari itu..
Membaca di sini bisa diartikan membaca keadaan.. Membaca situasi.. Membaca kondisi.. Membaca orang lain dan paling mudah tapi banyak tidak disadari oleh banyak orang dan seringkali tertutup egoisme masing2 adalah membaca diri sendiri..

Bacalah.. Maka engkau akan mampu menentukan kemana harus hidup, kemana harus melangkah.. Bacalah dirimu dan disitu engkau temukan tanda – tanda kebesaran Allah.. Dengan segala kemuliaan yang ada di dalamnya.. Bacalah sekitarmu dan engkau akan temukan bagaimana hidup itu hanyalah selintas lalu dan akan sangat merugi jika kamu tidak memanfaatkan waktu sebaik mungkin..

Bacalah situasi dan kondisi maka kamu akan mendapatkan jawaban atas masalah yang akan kamu hadapi.. Bacalah lingkungan sekitarmu maka kamu dapat menemukan ide ataupun solusi untuk menapaki hidup dengan lebih pasti.. Kembali membaca diri sendiri untuk dapat mengetahui bagaimana memaksimalkan diri untuk satu tujuan hidup pasti ya.. Menggapai ridho ALLAH..

Bacalah.. Itu kunci..
Bacalah.. Itu petunjuk..
Maka jangan ragu untuk terus belajar membaca..

IA. putri
just do our best and Allah will take the rest..

Pernahkah kita bersedih kehilangan waktu?

“Demi masa, sesungguhnya manusia ada dalam kerugian, kecuali orang2 yang beriman , beramal soleh serta berpesan dalam kebenaran dengan kesabaran” – QS Al-‘asr terjemahan-

Blog ini saya tulis dalam rangka mengenang eyang kakung yang banyak menginspirasi saya dan orang tua saya dalam mendidik anak2nya.. Untuk mbah Abuwono Alm…

Sadar tidak sadar kebanyakan orang jarang mau menyadarinya bahwa kita hidup di dunia itu dijatah.. Ya masing – masing dari kita punya jatah waktu yang pasti berbeda2 🙂

Dikatakan kita dalam keadaan merugi karena jatah waktu itu ga bisa ditambah.. Malah akan berkurang setiap detik kita menjalani hidup.. Tapi berapa orang yg bersedih akan kehilangan waktu hidupnya? Banyak orang bersedih kehilangan harta benda, kehilangan teman, kehilangan yang lainya.. Yang sebenarnya bisa didapatkan kembali jika berusaha lebih baik lagi.. Tapi jarang dari kita tersadar betapa waktu itu berharga.. Ga bisa ditambah dan ga bisa dikurangi…

Maka dari itu satu2nya hal yang bisa dilakukan manusia hanyal berusaha maksimal di jalan kebenaran.. Berusaha maksimal mengisi dengan amal.. Kenapa? Hakikatnya hidup itu untuk ibadah.. Kata eyang.. Maka berusaha maksimal untuk itu..

Isi hari2 dengan ibadah, hal2 yang bermanfaat.. Usaha – evaluasi, usaha – evaluasi.. Sebuah diksi yg sy suka.. Jd kalau ga mau rugi ya harus usaha maksimal mengisi memanfaatkan hidup untuk bekal ke depan.. Toh kita ga tau kapan kita dipanggil.. Kita ga mau dipanggil dalam keadaan merugi kan? ..

IA. putri
just do our best and Allah will take the rest..

Nikmatnya berIslam

Islam..
Berasal dari kata “as-la-ma, yus-li-mu, islaa-man” yang dapat diartikan sebagai tunduk patuh.
Tunduk patuh pada siapa? Tentunya pada Satu2 nya Tuhan yang ada Allah S.W.T
Islam juga diambil dari kata dasar kata “sa-la-ma, sa-li-ma” yang berarti selamat, tidak cacat atau tercela.
Maka dapat ditarik benang merah bahwa ber-islam itu ketunduk patuhan terhadap Allah agar selamat tidak cacat atau bercela.

Bagaimana caranya agar selamat dan tidak tercela?.. Allah memberikan rahmat dan kelebihan yang berlimpah atas kita ummat manusia.. Dimuliakan sebagai mahluk istimewa. Namun, kita sering lupa. Untuk itu islam hadir di muka bumi. Untuk menyelamatkan, mengatur agar semuanya berjalan dengan sunatullah..

Ber-islam… Artinya tunduk patuh pada Rabb kita.. Allah..tunduk patuh kepada Allah artinya mengikuti semua perintah dan larangan. Bagaimana caranya? Bersyukurlah kalian berislam karena Allah memuliakan agama kita dengan menurunkan mukjizat yang sampai sekarang masih dijaga keabadianya.. Alqur’an..
Mengapa nikmat berislam? Karena dengan berislam kita terjaga baik di dunia dan di akhirat nanti..
Terjaga karena Allah dengan Maha IlmuNYA menciptakan bumi seisinya dengan porsi – porsi yang pas dan menurunkan petunjuk pengaturanya dalam bentuk Alqur’an , hadits dengan porsi yang pas pula..
Agar manusia mengikuti dengan seksama dan terjagalah kondisi bumi serta seisinya..
Bahkan kadar untuk menggunakan setiap tetes air pun diarur sedimikian rupa sehingga pas mencukupi kebutuhan manusia.. Malah cenderung berlimpah..
Jauh dari islam menyebabkan kita jauh dari pengaturan Allah sehingga kekacauan terjadi.. Pengaturan yang berdasarkan “apa yang kita mau” menjauhkan kita dari yang seharusnya..

Untuk itu orang islam.. Bersyukurlah anda berislam.. Dan jangan sia2kan keislaman anda dengan perbuatan2 bodoh.. Yang tidak memberi manfaat..
Mari berkarya untuk islam.. Yang nantinya menyelamatkan diri sendiri

apakah harus NKRI

“Kalau emang benar yg abadi cm Tuhan, artinya NKRI pun tak abadi, knp banyak org berpikir seolah2 NKRI abadi?Kyak gak ada alter sistem?”
– Sudjiwo tedjo, 2012 –

Hahaha membaca tweet tersebut mengusik keinginan untuk menulis..
Ya, memang kalau semua orang percaya dan yakin bahwa hanya Tuhan yang abadi mengapa semua memperlakukan seolah-olah bahwa NKRI (negara kesatuan republik Indonesia ) itu abadi..
Hanya karena diperjuangkan dari penjajahan dan didirikan serta dinyatakan merdeka pada tahun 1945.. Semua warga NKRI “sebagian besar lebih tepatnya” memperlakukan menempatkan NKRI seolah2 tidak ada pilihan lain.
NKRI didirikan sebagai bentuk wujud kecintaan terhadap “tanah air”. Jusuf kalla dalam debat calon presiden (02/7) menyatakan : NKRI lahir atas perjuangan dan pengorbanan jutaan jiwa raga pejuang bangsa yang berjuang mempertahankan keutuhan bangsa. Apa yang dimaksud keutuhan bangsa? Banyak definisi.. Banyak presepsi dan banyak arti..
Negara terbentuk karena ada kumpulan masyarakat, yang merasa senasib sepenanggungan dan dekat dalam hal kekerabatan tinggal di suatu wilayah, menyelenggarakan sebuah pemerintahan yang diakui oleh negara – negara lainya. Tujuan didirikanya sebuah negara secara umum adalah agar terciptanya sebuah pengaturan, tata kepemerintahan, agar suatu kumpulan masyarakat sosial dapat menjalankan hidup secara baik tanpa merugikan dalam artian kepentingan satu sama lain tetap terjaga. Secara mudah rakyat mendirikan suatu negara untuk mencapai suatu harapan yaitu kesejahteraan bersama.
Tetapi melihat negara Indonesia sekarang dimana umurnya sudah mencapai hampir 67tahun di tahun ini.. Seberapa jauh “tujuan” pembentukan negara itu terpenuhi?.. Sudahkah dicapai?.. Pertanyaan – pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan melihat realita saat ini. Dimana angka kemiskinan makin tinggi, tingkat pemerataan pendidikan yang timpang dan yang paling menyedihkan adalah kemerosotan moral yang bisa dikatakan drastis..
Tetapi apa yang mau diharapkan? Toh dasar pendiriannya memang bukan “moral”.. Hanya “nasionalisme” yang dianggap sebagai kebaikan bersama.. Baik menurut pandangan siapa?
Sekali lagi.. Ditilik dari sejarah pembentukan kemerdekaan yang cukup tergesa – gesa.. Tanpa sekali lagi mengurangi hormat kepada pahlawan2 yang sdh gugur terlebih dahulu.. Hanya mau bertanya dan menanyakan kembali pada diri.. Masihkah pantas mendengungkan kalimat “nasionalisme” menilik kemana arahnya ditujukan..
Benarkah NKRI satu2nya bentuk terbaik? Atau hanya karena sayang sdh didirikan maka biarkan menderita terlarut – larut? Sampai kapan? *sampai semuanya sadar dan menemukan sistem yang benar untuk “negara” ini..

between right and good

Some one ever told me : “you must do right things not good (nice) things, but better if you can do that’s both”

That’s very interesting.. Why? Because most of people like a person who can do a good (nice) thing not right thing.. Good or nice is related with heart and perception.. Every time you can make peoples heart happy can be classified as a good thing. But right is harder to explain, because sometimes every people has their own standards about what is right and wrong..

As a moslem people, my standard is very clear..just one standard for right or wrong.. Yeah.. Alqur’an and Al hadits.. there is no other standard except that two.. Yap.. It is very simple to talk, but not that simple to understand.. Most of moslem people know and understand about this matter.. But only few of them use Those Two in their life..

Most of them just read it continuously, without understand its meanings.. Some of them try to know its meaning but not practice it in their life.. Alqur’an not just a book.. Alqur’an not made by Allah just for reading material..
Alqur’an was made to open our eyes that our live not ended just because we died.. We have another chapter of live after we died.. Alqur’an save us and give us guidance for living our life “correctly”, guide humanity to the true path..
As The Messenger said:
“My Lord, my people treat his Qur’an as something to be ignored”(Alfurqan : 30)

Who said that Qur’an just give us guidance about ritual? Qur’an is the most important reference. Thus have a complete guidance for our life.. Very holistic.. Addresses to every one not just moslem but everyone.. Allah reveal Qur’an so we can learn from It, and use Thus book as our guidance.. But most of people don’t believe that..
They have so many reasons.. Because of their “logic” they ignored Thus..
For example :
They rejected to use qisash as a punishment because they think that’s very cruel.. They ignored the Word of Allah..
Allah has so many reasons.. And the reason always true.. But we cannot accept because whe think that’s not good for us.. Whether we think that’s right thing to do..

Do something right is about our believe.. It is beyond our logic.. Try to use your heart and brain.. Not your feelings..
Because feeling sometime misleading your self.. Thinking that your action is not good an prefer do something wrong better than something bad.. Make u trapped in a poor state and make u further to get HIS pleasures..

So think to twice whenever you must choose to do something nice or something right..

🙂

kesalahan penafsiran “jodoh di tangan Allah”

Kesalahan terbesar menafsirkan ayat

“Allah menjadikan bagi kalian isteri-isteri dari diri kalian dan menjadikan bagi kalian dari isteri-isteri kalian itu anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?.”(QS. An-Nahl [16] : 72)

Benar, Allah swt telah menciptakan Hawa’ dari bagian tubuh nabi Adam as yaitu tulang rusuk sebelah kiri, dan sekaligus Allah swt menetapkannya sebagai jodoh Beliau. Namun tidak berarti setiap wanita yang datang berikutnya juga diciptakan dari hal serupa, sehingga menganggap pasangan atau jodoh mereka adalah laki-laki pemilik tulang rusuk yang darinya mereka diciptakan. Penciptaan dari tulang rusuk tersebut hanya terjadi pada Hawa, berdasarkan ayat:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisaa- [4] : 1)

Nah ini contoh yg nunjukin bahwa jodoh adalah perkara ikhtiar “usaha”, bukan merupakan qadha’ Allah swt, kecuali pasangan Adam as dan Hawa di atas dan pasangan-pasangan tertentu yang tidak diketahui.

Nikah adalah amal shalih, syara’ memerintahkan kepadanya dan melarang dari ber-tabattul (sengaja membujang selamanya)

عن عبيد بن سعد قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : من أحب فطرتي فليستن بسنتي ومن سنتي النكاح . رواه أبو يعلى قال حسين سليم أسد : رجاله ثقات

Dari Ubaid bin Sa’ad, Rasulullah saw bersabda:
“Siapa yang menyukai fitrahku hedaknya ia bersunnah dengan sunnahku, dan termasuk sunnahku adalah menikah.” (HR. Abu Ya’la – Husain Salim Asad)

عن عبد الله بن مسعود قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء . متفق عليه واللفظ لمسلم

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah saw bersabda:
“Wahai para pemuda, siapa-siapa di antara kalian yang mampu ba’ah (memberi tempat tinggal) hendaknya ia menikah, sungguh nikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan siapa-siapa yang belum mampu ba’ah maka hendaknya ia berpuasa, sungguh puasa itu akan menjadi perisai baginya.” (Muttafaq ‘Alayh – lafazh milik Muslim)

عن الحسن عن سمرة : ان نبي الله صلى الله عليه و سلم نهى عن التبتل . رواه أحمد . تعليق شعيب الأرنؤوط : رجاله ثقات

Dari Samurah ra, bahwa Rasulullah saw melarang dari tabattul (sengaja membujang untuk selamanya). (HR. Ahmad bin Hambal – Syu’aib Al-Arnauth: rijalnya terpercaya)

Karena tergolong amal shalih, maka manusia diberi pilihan antara melakukannya atau meninggalkannya dengan konsekwensinya masing-masing. Dengan menikah berarti melakukan sunnah Rasulullah saw, dan dengan ber-tabattul berarti seseorang akan mendapatkan dosa

So…
Kamu yang milih “pasangan kamu” “jodoh di tangan Allah itu ketetapannya yg di tangan Allah.. Bukan personalnya..”

*tulisan iseng,,, ga bs tidur -____-

Berapa kalikah kita sudah bersyukur?

Menjadi manusia merupakan suatu anugerah paling indah yang saya miliki.. Tetapi dibalik keberjalananya seringkali tanpa sadar saya sebagai manusia lupa bersyukur atas itu. Karena tanpa sadar dengan segala yang kita miliki kita melupakan hal – hal kecil yang bila tidak kita miliki akan sangat sengsara hidup kita.

Mengeluh merupakan suatu sifat yang seringkali dilakukan hampir semua orang tanpa disadari. Entah mengeluh dengan cara bergumam, mengeluh dengan sikap dan lain sebagainya. Terkadang, bahkan dalam doa kita pun sering terucap keluhan.. Banyak sebabnya entah itu karena masalah ekonomi, kesehatan, keluarga, cinta dan semuanya. Terkadang masalah – masalah yang dihadapi menyebabkan kita mengeluh.. Karena jalan paling mudah melampiaskan kekesalan, kedongkolan dan ketidakpuasan kita adalah dengan mengeluh.

Padahal Allah menyampaikan dalam firmanNYA: kewajiban manusia untuk mensyukuri nikmat penciptaan manusia yang terdiri dari susunan ruas-ruas dan organ-organ ini telah diisyaratkan dalam QS Al-Infithar: 6-8, QS Al-Mulk: 23, QS An-Nahl: 78, QS Al-Balad: 8-9.
Kita seringkali lupa.. Bahwa kenikmatan yang Allah berikan kepada kita sangat tidak terbatas.. Seberapa banyak kita bersyukur? *bercermin lagi pada diri sendiri..
Saat menghadapi ujian yang susah, menghadapi prahara yang terjadi di kehidupan. Tanpa sadar saya mengucap, kenapa begini.. Kenapa begitu.. Aduh, berat sekali.. Aduh susah.. Padahal masih banyak orang di luar sana yang tidak mendapatkan kenikmatan seperti yang saya miliki..
Allah memberi saya organ tubuh yang lengkap, semua berfungsi dengan baik, sehingga saya bisa menjalankan fungsi saya sebagai manusia dengan sebaik – baiknya. Allah membukakan saya jalan untuk Islam.. Dan memberi saya kesempatan bergabung di dalamnya sehingga seharusnya saya memanfaatkan kesempatan itu dengan baik..

Sudahkah anda juga berkaca? Berapa kali sudah bersyukur tiap harinya? Dan berkali kalipun anda bersyukur tidak cukup menggenapi apalagi mengganti nikmatNYA untuk anda. Kurang beruntung apalagi?.. Nikmat yang begitu melimpah disediakan di sekitar kita. Mulai dari udara untuk bernafas, air untuk minum, makan, kebersihan, makanan yang disediakan untuk kita, bahkan tanah untuk berpijak. Hal – hal sederhana tetapi sering terlupakan.. Nikmat sehat yang sering kali terabaikan.. Bahkan seisi dunia diberikan belum tentu mampu menggantinya. Bahkan jika diberi seisi dunia tapi kita dalam keadaan sakit bagaimana cara menikmatinya?.. Ada yang mengeluh karena putus cinta, ada yang mengeluh karena belum dapat kerja, kadang waktunya lebih banyak digunakan untuk mengeluh dibanding usaha. Padahal Rasulullah menegaskan kembali dalam hadistnya
Sebagai penegas terhadap keharusan untuk mensyukuri nikmat Allah ini,“Ada dua kenikmatan, banyak manusia menjadi merugi gara-gara dua kenikmatan ini, yaitu; nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang.” (HR Imam Bukhari dalam kitab Shahih-nya, hadits no. 6412)

Mari belajar bersyukur, atas semua nikmat yang didapat. Pelajaran hidup yang saya jalani menggambarkan bagaimana saya sangat kurang sekali bersyukur. Allah menegaskan semua kenikmatan yang diberi akan diminta pertanggungjawabanya seperti dalam AlQur’an surat At-Takatsur: 8 yang menegaskan bahwa manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala bentuk kenikmatan yang telah diterimanya. Sejalan pula dengan QS Al-Isra’:36 yang menegaskan bahwa pendengaran, penglihatan dan hati itu akan dimintai pertanggungjawaban di hari Akhir..
Maka apa lagi yang anda tunggu untuk bersyukur?

Previous Older Entries